top of page
Cari

Dementia, Alzheimer dan Pengaruh Melihat Layar Monitor 7 Jam Sehari



Lebih dari 90% otak dipakai untuk menyimpan informasi

Sesungguhnya, saat ini pun otak kita sudah bekerja, sudah berfungi 100%. Memang, baru sebagian kecil dari kapasitasnya yang digunakan sehari-hari. Sisanya cuma untuk menyimpan data-data lama. Makin besar persentase yang digunakan dalam keseharian, walau hampir tak pernah melebihi 10%, membuat manusia makin cerdas, inteligen, makin sharp, makin tajam. Manusia seperti itulah yang menolak perbudakan. Manusia seperti itulah yang berkeinginan untuk hidup bebas merdeka. Manusia seperti itulah yang tidak mau lagi dikuasai oleh tradisi lama yang sudah usang, oleh doktrin dan dogma yang sudah tidak sesuai dengan martabat dan kesadaran manusia masa kini. Dikutip dari buku (Krishna, Anand. (2005). Neo Psychic Awareness. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Menciptakan space dalam otak agar lebih cerdas

Mungkinkah kita menggunakan lebih besar persentase otak untuk keseharian? Mungkin, sangat mungkin, tetapi untuk itu kita harus menciptakan space. Persis seperti komputer, memori harus dibersihkan dulu. Program-program yang tidak terpakai harus di-delete, dihapus….. Ciptakan “ruang”! Saat ini jiwa kita penuh; pikiran kita penuh; otak kita penuh; hati kita penuh. Ya, penuh dengan memori lama, data yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Beban pada jiwa kita sudah melampaui batas. Dalam keadaan seperti itu, bagaimana mengisinya dengan sesuatu yang baru? Dikutip dari buku (Krishna, Anand. (2005). Neo Psychic Awareness. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)



Kita tidak menciptakan space tapi malah menjejali otak dengan informasi berlebihan…..


Masyarakat Indonesia Nonton TV Lima Jam Sehari

Sumber: metrotvnews.com

Metrotvnews.com, Jakarta: Televisi (TV)masih menjadi media paling banyak dikonsumsi masyakarat Indonesia. Inilah fakta terbaru yang diungkapkan lembaga penelitian Nielsen. Televisi memimpin raihan konsumen dengan penetrasi sebesar 95% di Jawa, dan 97% di luar Jawa.

Fakta menarik lainnya yang ditemukan Nielsen adalah rata-rata masyarakat Indonesia menonton TV lima jam per hari. Tepatnya, 5 jam 1 menit untuk masyarakat di pulau Jawa, dan 5 jam 12 menit untuk masyarakat di luar Jawa.

Otak masyarakat Indonesia dipenuhi dengan berbagai informasi dari televisi.


Pada tahun 2014 rata-rata masyarakat Indonesia melihat sumber cahaya dari televisi selama 5 jam sehari.

Berapa Lama Orang Indonesia Akses Internet dalam Sehari?

Sumber: tekno.liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta – Tak dimungkiri, internet sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Kehadiran 4G dan penetrasi smartphone yang kian cepat secara tak langsung ikut memengaruhi aktivitas internet di Indonesia.

Lantas, berapa lama waktu yang dihabiskan oleh seseorang untuk mengakses internet setiap hari? Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebagian besar responden mengaku mengakses internet lebih dari enam jam setiap hari.

Ada sekitar 55,39 persen dari total responden yang setiap hari mengakses internet lebih dari enam jam. Sementara responden lain lebih bervariasi, mulai dari 2 sampai 6 jam sehari.

Otak masyarakat Indonesia dipenuhi dengan berbagai informasi dari internet.


Pada tahun 2017 rata-rata orang Indonesia melihat sumber cahaya dari hp android dan komputer selama 6 jam sehari.

Pemicu utama penyakit syaraf dalam abad ini: melihat sumber cahaya

Dementia adalah suatu penyakit yang mulai ngepop dan tahap berikutnya adalah alzheimer.

Semua sakit tersebut berkaitan dengan syaraf-syaraf kita. Kita tahu kita semua punya potensi menderita dari kanker tetapi kita tidak semua orang meninggal dari kanker. Tidak semua orang menderita sakit kanker, hanya sekian persen orang menderita kanker. Demikian juga, potensi sakit syaraf ada tetapi ada pemicu-pemicu yang membuat keadaan semakin jelek.


Pemicu utama dalam abad ini adalah melihat sumber cahaya. Belum pernah ada dalam sejarah manusia, kita lama sekali melihat sumber dari cahaya. Berjam-jam melihat monitor hp, ipad, komputer, televisi.


Apabila Anda sekarang berumur 60, 50 oke 40-an, dan ketika Anda masih anak-anak, berapa kali kamu ke teater melihat bioskop? Televisi dimulai tahun 1965. Hanya di Jakarta dan kota besar dan dari jam 6 sampai jam 9 televisi hitam-putih, dan sudah wowww. Tahun 1971, televisi mulai dari jam 4 sampai 9 atau 10 malam. Terakhir adalah dunia dalam berita dan hanya ada satu channel. Tidak membutuhkan remote control.

Pada waktu itu walau kita pergi ke teater yang disebut bioskop, cinema kita pergi sekali seminggu.

Kadang kita tidak melihat sekali seminggu tapi sekali setiap bulan. Sekarang kita bisa melihat 3, 4, 5 movie dalam sehari lewat youtube bukan? Kemudian apa yang terjadi? Apa yang terjadi ketika Anda melihat sesuatu?

Gambar-gambar dari monitor ini direkam dan diprint di atas otak kita. Kita kehilangan kesempatan mentransformasi mind menjadi buddhi. Transformasi mind tidak mungkin terjadi sampai Anda membebaskan diri dari file yang tidak diinginkan ini. Apabila tidak, seperti saat ini akan lebih buruk lagi. Semakin banyak orang yang menderita dementia, alzheimer dan banyak penyakit yang berkaitan dengan otak. Karena stress? ya!


Kalau pun tidak stress silakan menonton tivi selama 7-8 jam sehari. Bekerja dengan monitor 7-8 jam sehari tanpa interval yang memadai. Anda akan menderita sakit yang sama. Meditasi hanya dapat menolong Anda asal Anda membuat kebiasaan tidak baik ini. Apabila Anda tidak membuang kebiasaan ini, meditasi, yoga tidak akan bermanfaat.


Penjelasan lebih lanjut kunjungi vidio berikut


Segera ikuti Meditasi Ananda's Neo Self Empowerment bersama AKC Joglosemar. Informasi dan pendaftaran hubungi 087888858858/0816677225/082227774618


Postingan Terkait

bottom of page