top of page
Cari
Gambar penulisakcentrejogja

Depresi? Atasi dengan Meditasi!

Depresi Mengganggu Aktivitas Sehari-hari? Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi Mayor. Beberapa gejala Gangguan Depresi Mayor adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri. (Sumber Wikipedia Indonesia tentang Depresi.)


Demikian menurut pandangan psikologi, dan berikut tanya jawab antara seorang Sahabat Pakar Psikologi dengan Bapak Anand Krishna.

Pertanyaan Sahabat Pakar Psikologi: Dalam psikologi, umumnya kita menjelaskan gangguan-gangguan ini sebagai frustrasi, stres, depresi minor dan mayor, dan sebagainya. Sampai akhirnya menjadi apa yang kita sebut psikosis, itu sudah gangguan mental parah.

Sementara itu, sebagaimana saya baca dalam salah satu buku Bapak, ada penjelasan bahwa segala macam gangguan disebabkan oleh like dan dislike—ketertarikan atau keterikatan, dan sebaliknya, ketidaktertarikan dan ketidakterikatan. Sesimpel itu….. lalu menjadi suatu gangguan yang begitu beratnya. Bagaimana penjelasan itu semua, Pak?

Tanggapan Bapak Anand Krishna: Gangguan menjadi berat karena mindfulness kita. Makin dipikirkan, makin mindful, makin menjadi-jadi.

Tantangannya adalah bagaimana mengubah mindset yang sudah menerima mindfulness sebagai suatu keadaan yang positif. Malah meditasi pun dikaitkan dengan mindfulness.

Orang gila itu kenapa? He was very mindful. Ia ingat semua. Kita tidak ingat. Untung besar, kita belum cukup mindful, maka belum menjadi gila. Seorang gila mengingat segala sesuatu, sampai komputer brain-nya, otaknya mengalami crash. Dikutip dari buku (Krishna, Anand. (2016). Soul Awareness, Menyingkap Rahasia Roh dan Reinkarnasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Program Latihan Ananda’s Neo Self Empowerment dapat menyelesaikan masalah depresi yang merupakan akibat dari stres yang berkepanjangan tersebut.

  1. Latihan Pertama: Praktik Relaksasi Kilat (Speedy Relaxation) memberikan relaksasi pada saat latihan tersebut. Otot-otot yang tegang menjadi kendor, demikian pula akan mempengaruhi pikiran yang tegang menjadi kendor.

  2. Latihan Memperbaiki Pola Napas yang rutin dilakukan setiap hari akan membuat kita panjang dan pelan yang mengakibatkan gelombang pikiran juga menjadi tenang.

  3. Latihan Kedua: Membudayakan Emosi & Pembersihan Aura (Emotion Culturing & Aura Cleansing) menggetarkan seluruh tubuh dan khususnya humming akan menggetarkan otak sehingga pikiran kita tidak tegang lagi.

  4. Latihan Ketiga Membudayakan Suara & Terapi untuk Bebas dari Rasa Tegang (Voice Culturing & Therapy for Releasing Tension) membersihkan diri dari emosi-emosi yang terpendam yang menyebabkan terjadinya trauma dalam pikiran kita. Kita sadar bahwa yang dicatat otak bukan hanya peristiwanya, akan tetapi rasa emosi yang menyertai peristiwa tersebut juga disimpan dalam diri kita. Latihan ketiga ini merupakan outlet bagi sampah-sampah emosi tersebut.

  5. Latihan Keempat Membuadayakan Pandangan dan Mengembangkan Kasih serta Intuisi (Sight Culturing, Manifesting Love, and Enhancing Intuition) mengubah pandangan kita menjadi luas dan tidak terfokus pada masalah pribadi.

  6. Latihan Kelima Membudayakan Pikiran & Peningkatan Kesadaran (Mind Culturing & Self Awareness Meditation) membuat pikiran kita kendor, tidak tegang. Ternyata pikiran itu hanya sementara ada dan dengan memperhatikan napas jarak antara 2 pikiran semakin renggang. Tanpa terasa stres karena terlalu fokus memikir satu masalah bisa dikendorkan.

*Sumber: (Krishna, Anand. (2016). Ananda’s Neo Self Empowerment, Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)



Pelatihan Program Membuat Percaya Diri untuk dapat Mengatasi Depresi

Profesor Radhakrishnan, mantan Presiden India, yang juga adalah seorang pemikir luar biasa, seorang filsuf, pernah mengatakan bahwa the greatest quality of human mind is its ability to forget things. Berarti, kemampuan otak manusia yang paling hebat adalah kemampuannya untuk melupakan, bukan untuk mengingat. Dikutip dari buku (Krishna, Anand. (2016). Soul Awareness, Menyingkap Rahasia Roh dan Reinkarnasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Dengan lebih Percaya Diri dan sibuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari, seseorang bisa mengatasi masalah yang menjadi sebab depresi dan sudah tidak mengingatnya lagi.


Postingan Terkait

Commentaires


bottom of page