top of page
Cari

Cara Siap Hadapi Suka dan Duka



Hidup ini selalu terdiri dari dualitas. Hitam putih, besar kecil, susah senang, suka duka, dan sebagainya. Ada suka , sudah pasti ada duka. Suka duka ibarat dua sisi dari logam uang yang sama. Saat kita mendapatkan suka, dalam waktu yang sama kita juga memperoleh duka. Begitu pula sebaliknya. Ketika duka melanda pada waktu yang sama pula suka akan kita terima


Terkadang kita mengalami kejadian yang menyenangkan sehingga kita merasa bahagia. Dalam keadaan bahagia itu kita banyak dipuji orang. Dan hal itu membuat kita berbunga-bunga. Kita merasa dicintai. Kita akan bisa tersenyum dan tertawa lepas setiap hari. Wajah terlihat berseri-seri. Kita menjadi pemandangan yang menyenangkan. Atau saat kita memiliki uang yang banyak, kita merasa bahagia karena merasa aman dan bisa membeli apa pun yang menjadi kebutuhan dan keinginan kita.


Namun, tak jarang atau selalu duka mendatangi kita tanpa permisi. Pernah dihina orang? Atau dipermalukan di depan orang banyak oleh teman sendiri? Atau kehilangan pekerjaan pada saat pandemi ini misalnya? Bahkan dikhianati oleh teman atau pasangan? Sudah pasti yang akan kita rasakan adalah kepedihan. Rasa sakit hati, sedih, atau kehilangan, ini akan terbawa selama kita belum bisa melepaskannya.


Pengalaman suka dan pengalaman duka, keduanya akan membebani kita. Tepatnya menghalangi kita untuk untuk meraih kebahagiaan yang hakiki, Kebahagiaan Sejati. Kebahagiaan yang diperoleh saat kita berada dalam Keseimbangan Diri, atau Kesadaran Diri, atau Pencerahan.


Berpikir Positif vs Berpandangan Positif/Holistik

Ketahuilah bahwa berpikir positif tidak membuatmu menjadi manusia yang berpandangan positif. Ketika kau berpikir positif, sesungguhna kau melarikan diri dari kenyataan hidup yang penuh negativitas.


Hidup ini bukanlah bagi mereka yang suka melarikan diri. Walaupun sekuat tenaga berusaha melarikan diri, sesungguhnya tak seorang pun dapat melarikan diri dari kenyataan hidup. Mau lari kemana?


Janganlah jau berpikir positif, tetapi kembangkanlah pandangan yang positif dan holistic. Pandangan holistic asalah pandangan yang luas sekaligus sangat mendetail, sangat teliti. Pandangan holistic menerima bunga sebagai bunga dan duri sebagai duri. Apakah mungkin kira menafikan duri hanya dengan berpikir positif? Tidak.


Terimalah setiap duri, setiap tantangan dalam hidupmu. Berdoalah supaya kau diberi kekuatan untuk menghadapi semua tantangan itu. Janganlah berdoa supaya tantangan-tantangan itu diringankan atau ditiadakan.


Makin berat tantangan yang kau hadapi, makin sehat bagi jiwamu. Dengan cara itulah, keberadaan memperkuat jiwamu. Terimalah tantangan sebagai berkah dari keberadaan, dari Tuhan, Allah, Gusti, Pangeran, Bapa di Surga, Tao, Buddha, Widhi atau apa pun sebutanmu bagi Hyang Mahamenantang itu.


Intinya, suka duka adalah kembaran yang tak terpisahkan. Maka, untuk meraih kebahagiaan sejati atau Ananda atau Sumber Cahaya di dalam diri, kita mesti melampauinya. Melampaui duka derita atau duka cita, berarti melampaui suka cita. Karena keduanya bersifat ilusif. Ananda atau Sumber Cahaya di dalam diri yang diraih setelah melampaui suka duka, inilah yang disebut Pencerahan.

Sumber Cahaya itu ada di dalam diri kita masing-masing. Tidak perlu mencarinya di luar diri. Kita hanya perlu melatih diri untuk dapat menemukannya. Dengan latihan yang membersihkan diri kita dari daki kekacauan pikiran dan perasaan.


Sekarang, mari kita belajar yoga agar tidak terpengaruh oleh keadaan di luar diri sehingga kita berada dalam keseimbangan diri. Latihan ini sangat cocok untuk kita yang tinggal di kepulauan ini. Lakukan langkah-langkah di bawah ini secara runtut:

  1. Berdiri santai, Tarik napas dan buang napas pelan-pelan. Lakukan 3-9 kali.

  2. Sambil buang napas condongkan badan ke sebelah kanan sedemikian rupa sehingga berat badan ditahan oleh kaki kanan. Kaki kiri terasa ringan dan tidak menahan beban apa pun. Tarik napas dan embuskan napas beberapa kali.

  3. Sama seperti Langkah Kedua – hanya pindah kaki. Sekarang miring ke sebelah kiri. Tarik napas dan embuskan napas beberapa kali.

  4. Kembali ke Langkah Pertama. Berdiri santai dan ucapkan dalam hati: Dalam keadaan suka dan duka, panas dan dingin, aku tetap seimbang.

Langkah 1-4 bisa diulangi sampai maksimum 9 kali.



Postingan Terkait

bottom of page