top of page
Cari

Pemaparan Guruji Anand Krishna pada Seminar Moderasi Kehidupan Beragama


Pada hari Kamis 10 Febuari 2022 pukul 10 WIB, Universitas Trisakti melaksanakan Seminar daring dengan tema “Moderasi Kehidupan Beragama sebagai Perekat Kesatuan & Persatuan Bangsa”. Pada seminar ini dihadiri pembicara-pembicara yang luar biasa, dan salah satu pembicara yaitu Guruji Anand Krishna.


Pada seminar kali ini, Guruji Anand Krishna menyampaikan Pancasila menjadi sesuatu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan di masa depan dan di masa depan tidak akan terjadi konflik jika seandainya kita memahami dasar dari Pancasila itu sendiri.


Guruji Anand Krishna juga menegaskan apa yang dikatakan oleh Majelis Ulama Indonesia yaitu Bapak K. H. M. Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D. bahwa pembentukan karakter mesti dibangun sejak kecil, apapun agamamu cobalah pelajari juga tentang agama dan nilai-nilai agama lain. Ada sesuatu yang bisa mempertemukan kita semua, seperti yang dikatakan Mpu Tantular, Mpu Tantular menyebutnya Tattwa di zaman beliau.


Banyak sekali ajaran, seperti ajaran Shiva, Buddha dan lain-lain, Mpu Tantular mengatakan walaupun kelihatannya berbeda tetapi Tattwa nya sama, intinya sama. Jadi beliau juga tidak menafikkan perbedaan. Pembicara lain juga sudah menjelaskan, perbedaan didalam cara kita mempraktekkan keagamaan, di dalam menjalankan ketentuan-ketentuan yang berbeda namun tidak perlu dinafikan. Kita bisa menerima perbedaan-perbedaan itu tetapi dibalik perbedaan itu, Tattwa nya sama.


Cintailah tetanggamu, cintailah sesama manusia. Guruji Anand Krishna juga pernah mendengar salah satu hadist bijak yang berbunyi “Jika tetanggamu tidur dengan perut lapar kau tidur dengan perut kenyang, maka kau belum cukup beragama”.


Jika kita semua bisa mengenal Tattwa dari setiap agama, segala macam konflik antara kita akan selesai. Sebagaimana pemahaman oleh Mpu Tantular adalah laku, bagaimana kita melakoni keagamaan kita masing-masing, dimulai dengan saling mengapresiasi. Menurut Guruji Anand Krishna, “toleransi” saja masih ada egonya sedikit, jadi bagaimana kita harus bisa mengapresiasi.


Di akhir pembicaraan, Guruji Anand Krishna juga memberikan sedikit masukan bahwa mungkin harus ada buku-buku untuk anak SD, dimana dapat memberikan cerita-cerita para nabi. Buku ini berisi bagaimana cinta yang dipraktekkan oleh Nabi Muhammad, Yesus, Budha dan para suci induk semua agama dan tidak perlu berisi ayat-ayat suci

7 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

bottom of page