Sukses, pasti kita ingin atau sedang berupaya untuk sukses. Tapi pernahkah Anda? Berada pada situasi pergantian tim kerja dan mendapati situasi yang berbanding terbalik 360 derajat? Sementara itu sebelum bersama tim yang sekarang, tim Anda sebelumnya kompak, saling mengisi dan saling bisa diandalkan satu sama lain. Sedangkan pada situasi sekarang, ah… boro-boro saling mengisi, komunikasi pun bahkan kurang terbangun secara apik?
Mungkin Anda sudah merasa cukup berusaha untuk memperbaiki keadaan. Dan berupaya keras meningkatkan komunikasi, menambah skill, dan membuka diri. Namun keadaan tak kunjung berpihak pada Anda? Hingga pada suatu ketika Anda merasa bahwa kesalahan bukan pada diri Anda. Akan tetapi pada orang lain, atau bahkan menyalahkan perusahaan dan orang di sekitar Anda. Apa yang Anda rasakan jika Anda berada dalam posisi itu? .
Tentu Anda merasa gondok, dan bahkan tidak semangat lagi untuk bekerja, memutuskan untuk hengkang dari tempat Anda bekerja sekarang mungkin. Wow… itu sesuatu yang serius. Dalam menghadapi dunia dan tantangan hidup baik itu di dunia kerja, hubungan asmara, dan masalah pertemanan bahkan di keluarga, kita memang tidak bisa selalu mendapat apa yang kita harapkan. Kuncinya satu, adaptabilitas dan kemauan untuk senantiasa mencari solusi di setiap keadaan dan selalu berkepala dingin walau situasi di luar kendali.
Percayakah Anda? menurut penelitian, kualitas mudah beradaptasi terhadap lingkungan, kemudian berubah sesuai tuntutan keadaan sangat ditentukan oleh kemampuan kita mengubah mindset. Bagi sebagian orang, yang terbiasa memiliki mindset statis, tidak berkembang, dan cenderung apriori terhadap hal baru dari sumber mana pun datangnya, berdampak pada karir yang satgnan. Dan orang-orang inilah yang percaya atau tidak, sering kita jumpai, terutama pada kasus yang kita bicarakan di awal.
Lalu apakah kita bisa sukses jika kondisinya seperti ini?
Jangan sampai kita terbawa oleh situasi yang malah justru menurunkan kinerja kita. Mari kita telusuri hal yang paling mendasar. Dalam kitab kebijaksanaan kuna, yang bersumber dari ilmu Yoga, kebiasaan-kebiasaan kita selama ini, sedari kita kecil hingga berusia sampai sekarang, mulai dari kebiasaan makan, pola tidur, pola hidup, hingga apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, dan segala hal tentang “diri kita” membentuk apa yang disebut Samskaar dalam bahasa Sanskrit. Samskaar ini biasa diterjemahkan sebagai conditioning dalam bahasa Inggris.
Apa itu Samskaar ?
Samskaar dalam bahasa kita maknanya adalah impresi, dampak dari pengalaman-pengalaman hidup, yang kemudian membentuk pola pikir dan mempengaruhi cara kita memandang sesuatu, termasuk hidup itu sendiri. Tidak heran, proses mengubah mindset ini adalah proses seumur hidup.
Butuh upaya dan kemauan keras untuk bisa mengubah mindset sesuai dengan apa yang kita ingin capai dan harapkan dalam hidup. Jadi,… apa hal pertama yang perlu kita lakukan? Kembali ke cerita awal, meditasi akan membantu mengubah persepsi dan cara pandang kita terhadap sesuatu. Dan perubahan ini berdampak besar tidak hanya pada lingkungan kerja, kehidupan sehari-hari, dan hubungan kita dengan keluarga serta teman, tapi seluruh hidup kita. Seluruhnya akan mengalami perubahan sebab core dari mindset tadi sudah bertransformasi.
Lanjut ke Bagian 2...
Sumber: (Krishna, Anand. (2016). Ananda’s Neo Self Empowerment, Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)
Baca juga Artikel Solusi untuk mengurangi Amarah dan Kesal
Comments